ENIGMA

Air mata yang menggenang dipelupuk mata ku tak tertahankan oleh masanya, akhirnya mengalir di pipi bulatku dan menjatuhi rapot-rapot anak kelas V binaanku. Aku tak memahami apa tujuanku berpayah payah untuk mengejar sesuatu yang tak ku ketahui tujuan akhirnya. Sesaat ku me-rewind hal-hal yang membuatku berkeras diri saat kuliah dulu. Hampir serata ratanya jalan, itulah perumpamaan jalannya perkuliahanku, aku sibuk belajar siang malam belajar, sesekali aktif di bem jurusan untuk sekedar eksistensi. Namun aku tau pasti tujuan ku berpayah kala itu….. aku ingin nilai IPK ku tak turun karena aku, aku ingin lulus dengan nilai terbaik, aku ingin meneruskan beasiswa ku yang bersyarat ipk tidak boleh turun. Tak tidur 2 hari bukan alasan ku mengeluh untuk sebuah ilmu spss ilmu soft ware komputer untuk menghitung angka angka survey dalam skripsi tidak sempurnaku. Karena ku tau ini jalan yang sudah ku pilih, ku ingin kumau. Aku telan bulat bulat untuk satu tujuan aku ingin lulus tahun ini ……. ya tahun ini.


Aku dengan segala sifat kengototanku, keterbatasanku, ketidak berdayaanku. Ku mohon kepada Allah untuk memberikan pesan lewat apapun jawaban dari takdirku sekarang, karena sama sekali aku tak tau tujuanku kali ini. Mungkin ini jadi suratan untuku tapi aku belum bisa menganalisa dimana ku harus membulatkan tekat karena ku butuh tujuan ya Allah. Air mata itu kembali mengalir deras tak terbendung dan seakan akan tanggul pertahanan melankolisku jebol meluluh ratakan air seisinya hingga banjir di pipiku tak terelakkan.


Ya Rabb… dimana kau titipkan ruh semangat diriku yang pernah kau tiupkan di dadaku, kini kurasa semua bukan karena Kau, bukan karena Orang tua atau bukan karena diriku sendiri. Lewat nanar mataku menahan air mata agar berhenti mengalir kini aku sadar semua yang kulakukan adalah untuk murid, agar orang tua murid tidak komplein, agar guru guru tak memandang sebelah mata pada ku karena aku guru baru, karena aku mampu walaupun aku bukan mahasiswa lulusan sains karena aku ingin kepala sekolah puas dengan kinerjaku. Karena dan karena yang tanpa akhir… dan siapa yang bisa menjamin bahwa mereka semua mengiyakan pendapatku… tentu tak satu pun .. dan mungkin bisa jadi hanya satu dua orang… hahahah…. ups yah… sedikit menyenangkan hati ditengah keterpurukan ku saat ini.


Guru adalah pekerjaan mulia, aku selalu berpegang pada kata-kata itu. Aku suka heran ada orang berkata terlanjur ambil jurusan keguruan akhirnya terpaksa mengajar dan terlanjur kecemplung didunia pendidikan. Oh Tuhan beruntungnya diriku saat ini.. karena aku tak pernah merasakan penyesalan seperti teman temanku yang salah naik jurusan… kaya naik mobil… jadi nyasar. Itu lah yang ku syukuri semakin kutau ilmu, semakin ku cinta cakrawala ilmu pengetahuan yang membentang tanpa batas. Dan badai hujan datang silih berganti justru membuatku bertambah kuat keyakinan ku, bahwa aku tak pernah salah memilih jalan hidup. Aku yang bodoh ini berparadigma, hidup itu adalah pilihan. kau mau memilih jalan hidup atau kau dipilih dengan jalan hidup mu. Artinya kau mau dan bebas memilih jadi apapun yang kau mau asal berusaha mendapatkannya atau kau akan dapatkan sesuatu yang memang seharusnya kau dapatkan tanpa merubah takdir mu yang lain dan tak mengejar keinginan mu.


Jam sudah menunjukkan pukul 02.30 pagi aku tertidur dengan tetesan air mata yang mulai lengket dan mengering dibawah tumpukan rapot. Aku pun pindah menuju kamar tempat ku merebahkan semua punuk penuh beban. Aku tau besok jam mengajar ku penuh, aku harus kuat, besok adalah muara pekerjaanku bertambat. Rapot harus dibagikan hari jum’at, sisa pekerjaanku akan ku teruskan disekolah. Dengan segenap keyakinan ku, ku tau semua akan selesai apapun caranya, Allah ada terus bersama ku. Di kedua kaki kulah, aku menopang tubuh ini tak ada orang lain yang menyanggah dan dibalik penciptaan penopang dengan anatomi maha sempurna ini ada Allah yang selalu setia membantu ku dan menguatkanku.


Aku masih mencintai profesiku sampai kapan pun. Ya Allah inikah jawaban dari tujuan ku???? ……… belum valid memang e,mmmm hanya berspekulasi. Tapi itu lah yang baru ku mengerti : aku cinta profesiku sebagai guru seperti mencintai diriku sendiri… karena ada guru kecil bersemayam didadaku, yang belum aku pahami: Untuk apa aku ber payah payah untuk semua ini……..


3 Hal yang tak tak kan terputus pahalanya mengalir meskipun kita sudah diliang lahat:

a. Anak shaleh

b. Amal jariyah/ wakaf

c. Ilmu yang bermanfat


Aku ingin semua karena Allah. Muara usaha duniaku karena jika ku sudah tak bernyawa aku bertambah bekal diakhirat. Karena ku tau hamba Mu ini yang pendosa hafal dengan khilafan takkan sanggup mengarungi dunia dengan mengumpulkan bekal akhirat untuk selamat dari siksa Mu

Komentar

  1. keinginanmu sangatlah mulia aku bersyukur dan berterima kasih kepada "ALLAH" yang telah memberikanku kesempatan utk mengenalmu

    BalasHapus
  2. Ah,,, de irma... yang mulia itu profesinya, bubu jauh dari terjemah kata mulia

    BalasHapus
  3. sapa ya yg jadi IRMA ??
    curiga mode = ON

    BalasHapus
  4. Siapa ya??? Gw juga gak tau sampe sekarang gas???

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer